Sabrida M. Ilyas, M.Ed., seorang dosen Psikologi Islam, menjadi narasumber dalam acara Kolaborasi Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Internasional II yang diselenggarakan oleh LSM SHARING (Indonesian Academic Community). Acara ini bertemakan “Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Negara Penempatan Malaysia untuk Peningkatan Kapasitas dan Persiapan Kemandirian” dan diadakan di Aula Hasanuddin KBRI Kuala Lumpur, serta secara hibrida melalui Zoom Meeting, pada Kamis (11/11/2023).
Acara ini dihadiri oleh pekerja migran Indonesia yang berada di Malaysia, dengan tujuan untuk meningkatkan penjagaan dan penanganan masalah mental dan fisik secara mandiri menggunakan terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique).
Dalam sesi tersebut, Sabrida M. Ilyas memaparkan pentingnya terapi SEFT dalam mengatasi masalah-masalah yang sering dihadapi oleh para pekerja migran. “Terapi SEFT bekerja dengan menggabungkan sistem energi tubuh dengan energi spiritual melalui teknik ketukan ringan (tapping) pada titik-titik meridian tubuh,” jelasnya.
Sabrida menekankan bahwa banyak pekerja migran yang mengalami tekanan mental dan fisik akibat tuntutan pekerjaan dan adaptasi lingkungan baru. Dengan terapi SEFT, para pekerja migran diajarkan cara-cara praktis untuk mengelola stres, mengatasi kecemasan, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. “Teknik ini tidak hanya mudah dipelajari, tetapi juga sangat efektif dalam memberikan rasa tenang dan keseimbangan emosional,” tambahnya.
Partisipasi aktif dari para pekerja migran dalam sesi tersebut menunjukkan antusiasme mereka dalam mencari solusi bagi masalah-masalah yang mereka hadapi. Banyak di antara mereka yang mengaku merasakan manfaat langsung dari teknik yang diajarkan.
Acara ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk KBRI Kuala Lumpur yang mendukung penuh upaya LSM SHARING dalam memberdayakan pekerja migran Indonesia. “Kami berharap program seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang nyata bagi komunitas PMI di Malaysia,” ujar salah satu perwakilan KBRI.
Dengan kolaborasi dan dukungan yang kuat, diharapkan para pekerja migran Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan di negara penempatan dan mampu meningkatkan kualitas hidup mereka secara mandiri melalui terapi SEFT.
0 Komentar