Dalam rangka meningkatkan layanan perpustakaan berbasis digital dan menjaga budaya lokal, IAIN Langsa menggelar acara Gebyar Gemilang Perpustakaan 2024 dengan tema “Tantangan Perpustakaan pada Era Digital dalam Melestarikan Budaya Lokal”. Acara ini menampilkan berbagai kompetisi, termasuk pemilihan duta baca, pelajar berliterasi, dan pustakawan terbaik. Acara berlangsung selama 2 hari Selasa-Rabu (11-12/06/2024).
Salah satu dosen Psikologi Islam yang berpengalaman, Sabrida M. Ilyas, M.Ed., mendapat kehormatan menjadi dewan juri dalam acara tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh pelajar SMA, SMK, dan mahasiswa se-Kota Langsa, yang semuanya bersaing menunjukkan keterampilan literasi mereka dan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan di era digital.
![]() |
Sabrida M. Ilyas Bersama Para Dosen yang Menjadi Dewan Juri |
Acara yang berlangsung selama dua hari ini menjadi ajang bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam literasi, sekaligus memperkenalkan pentingnya perpustakaan digital. Sabrida M. Ilyas menyampaikan bahwa perpustakaan di era digital memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.
"Kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci dalam kegiatan ini," ungkap Sabrida. "Gerakan literasi berbasis sistem dan elaborasi budaya lokal serta kearifan lokal dapat dijadikan bahan pengembangan program perpustakaan."
Gebyar Gemilang Perpustakaan 2024 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya layanan perpustakaan berbasis digital, terutama dalam konteks menjaga budaya lokal. Dengan adanya kompetisi seperti pemilihan duta baca dan pustakawan terbaik, diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk lebih aktif dalam kegiatan literasi dan menjaga warisan budaya mereka.
Selain kompetisi, acara ini juga menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk berkolaborasi. "Kami mengundang berbagai sektor untuk bergabung dalam gerakan literasi ini. Perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat pengembangan budaya dan kearifan lokal," tambah Sabrida.
Dengan adanya kegiatan seperti Gebyar Gemilang Perpustakaan, diharapkan perpustakaan dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan era digital tanpa melupakan akar budaya lokal. "Kami berharap program ini dapat berlanjut dan menjadi inspirasi bagi perpustakaan lainnya di seluruh Indonesia," ujar Sabrida.
Kegiatan ini tidak hanya menyoroti pentingnya literasi dan perpustakaan digital, tetapi juga menekankan pada pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal di tengah perkembangan teknologi. Acara ini menutup dengan harapan besar bahwa kolaborasi lintas sektoral dapat terus dijalankan untuk mengembangkan perpustakaan yang lebih baik dan lebih inklusif bagi masyarakat luas.
0 Komentar