Kaprodi Psikologi Islam sebagai DPL: Pertimbangkan Empat Hal dalam Program PkM

IAIN Langsa menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun tahun ini, diikuti oleh mahasiswa dari 22 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Sumatera. Program KKN yang berlangsung selama 40 hari dimulai pada tanggal 20 Juli dan berakhir pada 28 Agustus 2024.

Salah satu kelompok, yaitu kelompok 9, ditempatkan di Desa Rampah, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, di bawah bimbingan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) Dedy Surya, M.Psi., Kaprodi Psikologi Islam. Dalam pembekalan virtual pada Selasa (16/07/2024), Dedy Surya menekankan empat hal kritis yang perlu dipertimbangkan dalam merancang program pengabdian masyarakat (PkM).

Tangkapan Layar Pembekalan Virtual dengan Peserta KKN Melayu Serumpun Penempatan Desa Rampah

"Setidaknya ada 4 hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan program PkM. Yang pertama, program yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokasi pengabdian. Kebutuhan masyarakat agraris seperti Desa Rampah tentu berbeda dengan masyarakat pesisir, sehingga program harus disesuaikan untuk memberikan manfaat optimal," ujarnya.

Dedy menegaskan pentingnya mempertimbangkan keberlanjutan. Program yang dihasilkan tidak hanya bersifat insidental, tapi juga dapat diteruskan oleh masyarakat setelah mahasiswa KKN pulang. "Keterlibatan masyarakat sebagai aktor utama dan aset penyangga program perlu menjadi perhatian," tambahnya. Dedy juga menggarisbawahi pentingnya program yang berbasis keahlian peserta KKN. Program harus mencerminkan pengetahuan, hobi, atau pengalaman mahasiswa, sehingga lebih mudah dilaksanakan dan relevan dengan kemahiran mereka.

"Yang terakhir, kegiatan pengabdian yang bagus tidak harus mahal," tegas Dedy. Mahasiswa umumnya memiliki keterbatasan finansial, sehingga kreativitas diperlukan untuk menghimpun kekuatan finansial dari berbagai sektor jika diperlukan anggaran yang lebih besar. Dengan mempertimbangkan empat hal tersebut, diharapkan program KKN Melayu Serumpun dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Rampah.

Kelompok 9 yang dibina oleh Dedy Surya ini terdiri dari 14 mahasiswa dari berbagai PTKIN, antara lain Nurhafizah Nasution (UIN Sumatera Utara), Yandra Arya Sadewa (IAIN Bangka Belitung), Muhammad Yusuf Prawiro (UIN Raden Intan Lampung), Ibnu Ikhsan (UIN Imam Bonjol Padang), serta Rabita Angela, Herliannatasya, Sri Wahyuni, Lola Lolita Sari, Putri Salsabila Hakim, Lidya Sucianda, Nisma Hariani Damanik, Saidul Gibran, Alfiansyahrozi, dan Suwasah dari IAIN Langsa.

Diharapkan kegiatan KKN Melayu Serumpun yang melibatkan berbagai perguruan tinggi yang berbeda ini bukan hanya memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa untuk mengenal dan berkolaborasi dengan mahasiswa dengan latar belakang budaya yang berbeda, namun juga mmberikan dampak yang positif bagi pembangunan masyarakat di lokasi pengabdian.

0 Komentar