Berbaur dengan Warga, M. Wahyu Alhabib Hidupkan Nilai Sosial dan Keagamaan di Lampanah

Selain menjalankan tugas utama mendampingi siswa SD dan SMP, M. Wahyu Alhabib, mahasiswa semester 2 Program Studi Psikologi Islam IAIN Langsa yang menjadi relawan Aceh Mengajar 2025, juga aktif berbaur dengan masyarakat di Lampanah, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar.

M. Wahyu Alhabib Memasak Chu (Sejenis Siput Khas Aceh) Bersama Warga

Setiap sore hingga malam hari, Habib kerap menghadiri kegiatan sosial-keagamaan bersama warga. Ia ikut bergotong-royong, bercengkerama dengan pemuda desa, hingga menghadiri pengajian rutin di meunasah setempat. Tak hanya itu, Habib yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara ini juga belajar bahasa dan budaya Aceh, termasuk belajar memasak Chu, sejenis siput yang menjadi panganan khas masyarakat Aceh. Baginya, pengabdian bukan hanya soal mengajar di ruang kelas, tetapi juga membangun kedekatan emosional dengan masyarakat.

“Interaksi dengan warga membuat saya merasa seperti bagian dari keluarga besar Lampanah. Di sini saya belajar bagaimana nilai gotong royong, ukhuwah, dan kepedulian masih begitu kental. Hal ini menjadi pengalaman berharga yang tidak saya dapatkan di bangku kuliah,” ungkap Habib.

Keaktifan Wahyu juga diapresiasi warga. Salah satu tokoh masyarakat menyampaikan bahwa keberadaan relawan muda memberi semangat baru di gampong. “Anak-anak senang, orang tua merasa terbantu, dan kami bangga ada mahasiswa yang mau tinggal bersama masyarakat dengan rendah hati. Kehadirannya ikut menghidupkan suasana kebersamaan,” ujarnya.

Pengalaman hidup bersama masyarakat Lampanah memberi Habib pemahaman bahwa pendidikan sejati tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga tumbuh dari interaksi sosial dan nilai keagamaan yang terjaga di tengah masyarakat.


0 Komentar