Suasana haru bercampur bahagia mewarnai Festival Anak Nanggroe yang digelar di Gampong Lampanah, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, sebagai penutup rangkaian kegiatan pengabdian Aceh Mengajar 2025, Ahad (17/08/2025). Kegiatan ini sekaligus menjadi momen perpisahan bagi M. Wahyu Alhabib, mahasiswa semester 2 Program Studi Psikologi Islam, bersama 10 relawan lainnya yang selama lebih dari dua pekan mendampingi anak-anak SD dan SMP di desa tersebut.
 |
Pelaksanaan Festival Aneuk Nanggroe |
Festival ini menghadirkan berbagai penampilan siswa, mulai dari baca puisi, tilawah Al-Qur’an, tarian tradisional, hingga pentas drama pendek. Anak-anak menunjukkan bakat dan kreativitas mereka yang telah diasah bersama para relawan, termasuk Habib.
“Festival ini bukan hanya acara hiburan, tapi juga wadah untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan anak-anak terhadap budaya dan identitas mereka. Saya merasa terharu melihat semangat mereka tampil di depan orang tua dan masyarakat,” ungkapnya.
Kehangatan suasana kian terasa ketika warga bersama relawan saling berterima kasih. Salah seorang orang tua murid menuturkan bahwa kegiatan ini memberi pengalaman berharga bagi anak-anak. “Mereka jadi lebih berani, disiplin, dan senang belajar. Kami sangat berterima kasih kepada relawan, khususnya Wahyu, yang sudah tulus mendampingi anak-anak kami,” ujarnya.
Bagi Habib, Festival Aneuk Nanggroe menjadi penutup manis dari pengabdian yang penuh makna. “Perpisahan ini memang berat, tapi saya percaya nilai-nilai yang ditanamkan akan terus hidup dalam diri anak-anak Lampanah. Semoga pengalaman ini menginspirasi mereka untuk terus belajar dan berprestasi,” tambahnya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, para relawan kembali ke kampus membawa pengalaman berharga, tidak hanya dalam hal mengajar, tetapi juga dalam memahami arti pengabdian, kebersamaan, dan cinta terhadap masyarakat.
0 Komentar