Prodi Psikologi Islam Latih Keterampilan Psychological First Aid Bagi Siswa SMA se-Kota Langsa

Masih dalam rangka memperingati World Mental Health Day 2025, Program Studi Psikologi Islam, Institut Agama Islam Negeri Langsa kembali melaksanakan kegiatan bermakna berupa Pelatihan Psychological First Aid (PFA) bagi siswa sekolah menengah atas se-Kota Langsa, Selasa (21/10/2025)Kegiatan yang mengusung tema “Sahabat Bercerita: Pelatihan Pertolongan Pertama Psikologis untuk Menciptakan Sistem Dukungan Sosial Sebaya bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Langsa” ini diikuti oleh 45 siswa dan guru bimbingan konseling (BK) dari berbagai sekolah menengah atas di Kota Langsa. Pelatihan diselenggarakan di bawah kolaborasi antara Program Studi Psikologi Islam dan Himpunan Mahasiswa Psikologi Islam.

Dekan dan Sivitas Akademika Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Berfoto dengan Peserta

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Mawardi, M.S.I., menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Pelatihan seperti ini sangat penting dalam membangun sistem dukungan sosial di lingkungan sekolah. Dengan kreativitasnya, Prodi Psikologi Islam bersama mahasiswa mampu menghadirkan kegiatan yang relevan dan berdampak luas bagi masyarakat pendidikan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Psikologi Islam, Dedy Surya, M.Psi., memberikan apresiasi atas dedikasi dan kerja sama para mahasiswa dalam menginisiasi kegiatan ini. “Kegiatan ini menunjukkan bagaimana mahasiswa Psikologi Islam tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mempraktikkan ilmu mereka dalam konteks nyata, membantu siswa memahami pentingnya dukungan emosional sebaya,” ungkapnya.

Narasumber, Peserta, dan Panitia Mengabadikan Momen Pelatihan Psychological First Aid

Salah satu kolaborator yang hadir pada kegiatan ini, Mukhni Rahmayani Syahman, S.Sos., yang juga pengurus Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Kota Langsa, menyebutkan pentingnya membumikan tiga prinsip dasar Psychological First Aid, yaitu look, listen, dan link di kalangan siswa.“Melalui tiga prinsip dasar ini, siswa diharapkan mampu mengenali tanda-tanda distress pada teman sebaya, mendengarkan dengan empati, dan menghubungkan mereka dengan bantuan yang tepat. ” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu dari rangkaian peringatan World Mental Health 2025 yang diselenggarakan oleh Prodi Psikologi Islam. Sebelumnya, kegiatan serupa telah diisi dengan psikotes minat dan bakat, psikoedukasi di panti asuhan, serta kampanye kesehatan mental di ruang publik. Melalui kegiatan ini, Prodi Psikologi Islam terus berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan literasi dan pemberdayaan kesehatan mental di masyarakat.

1 Komentar

  1. Alhamdulillah, acara yang sangat bermanfaat sekaligus menyenangkan bagi peserta dan membahagiakan bagi orang tua peserta. ternyata First Aid utk jiwa gak kalah penting dengan First Aid untuk fisik. Mohon sering-sering dilaksanakan acara seperti ini

    BalasHapus