Hari Kedua Pertemuan K2P-PTKI: Ketua Prodi Psikologi Islam Soroti Hak Prodi Psikologi Islam dalam UU Nomor 23 Tahun 2022

Memasuki hari kedua Pertemuan Konsorsium Keilmuan Psikologi di PTKI (K2P-PTKI), rangkaian kegiatan berlangsung lebih intensif dengan menghadirkan dua narasumber nasional yang memberikan pandangan strategis terkait arah keilmuan psikologi di Indonesia, Jumat (21/11/2025). Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., bergabung secara virtual dan menyampaikan paparan mengenai kebijakan pengembangan keilmuan keislaman di lingkungan Kementerian Agama. Ia menekankan perlunya integrasi keilmuan yang kuat antara psikologi dan tradisi keilmuan Islam dalam menghadapi tantangan modern.
Ketua Prodi Psikologi Islam Menyampaikan Gagasan dan Rekomendasi Pengembangan Psikologi Islam

Sesi berikutnya diisi oleh Ketua Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI), Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., Psikolog., yang membahas posisi psikologi dalam peta keilmuan. Beliau menyoroti dinamika perkembangan pendidikan psikologi, termasuk implikasi regulasi profesi terhadap program studi di berbagai perguruan tinggi.
Setelah sesi materi, kegiatan berlanjut dengan rapat pleno para ketua program studi Psikologi dan Psikologi Islam dari seluruh Indonesia. Dalam forum ini, Dedy Surya, M.Psi., Ketua Prodi Psikologi Islam IAIN Langsa, menyampaikan perhatian khusus terkait hak alumni Prodi Psikologi Islam dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi. Menurutnya, beberapa pasal dalam UU tersebut berpotensi menimbulkan ketidakjelasan posisi lulusan Psikologi Islam di ranah profesi.
Dedy juga mengajukan sejumlah usulan strategis untuk ditindaklanjuti oleh K2P-PTKI, termasuk perlunya penyusunan penjelasan akademik yang lebih komprehensif, koordinasi intensif dengan HIMPSI, AP2TPI, Kementerian Agama, dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi serta langkah konkret dalam memperjuangkan kejelasan regulasi bagi alumni Psikologi Islam di tingkat nasional.
Rapat pleno tersebut menjadi momentum penting bagi para pimpinan prodi untuk menyatukan langkah dan memperkuat posisi Psikologi Islam dalam lanskap pendidikan psikologi di Indonesia. Dengan diskusi yang berlangsung konstruktif, pertemuan hari kedua ini menghasilkan sejumlah catatan strategis yang akan dibawa ke pembahasan lanjutan.

0 Komentar